Rabu, 26 September 2012

Mitos Pengkhianatan Roma pada Legiun 9

PDF Print
CENTURION diangkat dari sebuah legenda tentang Legiun 9 di zaman pendudukan Romawi.Menurut legenda, legion ini dimusnahkan dan dihilangkan dari sejarah oleh kerajaan Roma sendiri karena dianggap gagal menjalankan tugasnya.


Sutradara Inggris Neil Marshall (The Descent,The Descent part 2) menganggap legenda ini menarik dan memutuskan untuk mengangkatnya ke layar lebar. Alkisah, pada 117 Masehi, Kerajaan Roma sedang melebarkan kekuasaannya ke penjuru wilayah. Dari seluruh wilayah tersebut, kawasan Britania Raya adalah yang paling sulit ditaklukkan karena perlawanan dari The Picts, kelompok yang berisi orang-orang tangguh yang lihai berperang dan tak takut mati. Roma kemudian mengutus divisi Legiun 9 yang dipimpin Jenderal Virilus (Dominic West) untuk menangani The Picts. Bersama pasukannya, ada Quintus Dias (Michael Fassbender), prajurit atau Centurion yang pernah ditawan The Picts tapi berhasil lolos. Perburuan yang dilakukan Legiun 9 terhadap The Picts nyatanya tak semudah dibayangkan.

Dalam sebuahpenyerangan,Legiun 9 dikalahkan dan hanya menyisakan beberapa orang. Orang-orang yang tersisa inilah yang akhirnya diburu balik oleh The Picts, termasuk Quintis Diaz. Dalam rom bongan The Picts, ada Etain (Olga Kurylenko),perempuan bisu yang menjadi mesin pembunuh.Menurut warga Britain,jika Etain sudah ikut serta dalam rombongan, maka mati adalah hal yang pasti bagi yang diburunya. Centurion bisa jadi memuaskan para penonton sejati film laga. Darah selalu bermuncratan sepanjang film.Aksi pembantaian yang dilakukan The Picts sangatlah sadis dan membuat bulu kuduk bergidik.

Bayangkan saja, senjata andalan mereka, yakni sebuah palu berukuran sangat besar yang bisa membuat wajah remuk redam atau kepala hancur lebur. Belum lagi tombak-tombak mereka yang bisa dengan mudah menembus daging dan tulang. Jika pernah menonton karya Marshall sebelumnya, Centurion tak berbeda jauh kengeriannya dengan filmfilm tersebut. Ceritanya sebenarnya tak terlalu istimewa. Beberapa adegan juga kurang masuk logika, terutama yang berhubungan dengan kemampuan mencium jejak dari Etain yang tampak tidak konsisten. Kisah perburuan manusianya sedikit mengingatkan pada Predatorsgarapan Nimrod Antal.

Yang sedikit menarik justru kejutan pada akhir film yang menggambarkan pengkhianatan Roma pada prajurit terbaiknya. Sebuah pengkhianatan yang belum tentu benar, namun sudah telanjur menjadi legenda.
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar