HMS Ark Royal
HMS Ark Royal
Kapal dibangun di galangan kapal Swan Hunter di Wallsend pada Desember 1978, diterima AL Inggris Juli 1985 dan bertugas November 1985.
Konstruksi kapal menelan dana 320 juta poundsterling dan diselesaikan 4.5 bulan lebih awal dari jadwal oleh Swan Hunter. HMS Ark Royal salah satu dari tiga kapal induk kelas Invinsible (HMS Invincible dan HMS Illustrious). Kapal AL Inggris kelima yang diberi nama Ark Royal.
Panjang kesuluruhan kapal 210 meter dan lebar 36 meter, dapat mengangkut lebih 20 pesawat berbagai jenis, jet tempur Harrier GR7 dan GR9, helikopter anti kapal selam Sea King, helikopter anti kapal selam Merlin, helikopter angkut Sea King dan Chinook.
Kapal berbobot 22000 ton dapat dipacu hingga 30 knot, dipersenjatai 3x close-in weapons systems (CIWS) dan 2x 20 mm kanon anti pesawat udara sebagai pertahanan diri, diawaki 726 pelaut dan 348 personil satuan udara. Kapal juga mampu membawa 400 prajurit marinir atau angkatan darat.
HMS Colossus ( R15 )
HMS Colossus ( R15 )
Ketika pada PD 2 AL Inggris kehilangan kapal induk HMS Prince of Wales dan Repulse, upaya untuk mengganti kekuatan laut yang sangat vital segera dilaksanakan oleh pemerintah Inggris. Kapal angkut pesawat yang kemudian diproduksi adalah kapal induk ringan, Colossus. Setelah diproduksi sejumlah Colossus, kemudian dikirm ke kawasan Timur Jauh dan misi tempur di Perang Korea.
HMS Colossus yang menjadi salah satu andalan kekuatan AL Inggris di Pasifik Fleet dioperasikan hingga tahun 1946, kemudian dijual ke Prancis dan diganti namanya menjadi Arromanches dimana Arromanches mulai memperkuat AL Prancis sejak akhir 1940-an dan dibayar tunai AL pada tahun 1951. Ini, kemudian ditransfer pula pesawat tempur Seafire agar AL Prancis bisa segera membentuk skuadron tempur pertama.
Sebagai kelanjutan bantuan dari InggrisOleh AL Prancis, Arromanches dioperasikan dalam misi tempur di Vietnam ( Indocina War 1948 ). AL Prancis lalu memodifikasi Arromanches hingga bisa dimuati pesawat tempur anti kapal selam Brequet Alize dan dilibatkan kembali dalam perang Indocina 2 (1968) dan juga terlibat di Krisis Suez.
Kapal induk Arromanches kemudian setelah berhasil melakukan modifikasi ulang sehingga mampu membawa 24 helikopter ASW dan dipensiunkan oleh AL Prancis pada tahun 1974 setelah mengabdi selama 30 tahun di Prancis dan Inggris . HMS Colossus ( R15 ) dibuat di Newcastle oleh Vickers Armstrong Limited dan mulai beroperasi pada tahun 1944. HMS Colossus memiliki bobot sebesar 13.000 ton dan mampu membawa 33 pesawat.
Kapal Induk Admiral Groshkov
Kapal Induk Admiral Groshkov
Pada tahun 1987 Soviet meluncurkan kapal induk keempatnya yaitu Baku atau yang kemudian diganti namanya menjadi Admiral Grorshkov dan mampu mengangkut sejumlah pesawat tempur yang bisa terbang secara vertikal seperti Yak-141. Tapi, pada perkembangan berikutnya Admiral Grorshkov yang terganjal program produksi Yak-141 pada tahun 1996 dan ketika kapal induk Admiral Grorshkov menjadi beban perekonomian Rusia akibat runtuhnya sistem komunis dan rampungnya Perang Dingin pemerintah Rusia lalu menawarkan kapal induk multi fungsi tersebut kepada India.
Kebetulan India yang sedang mengupayakan kapal induk ketiga demi penghematan akhirnya memutuskan untuk membeli Gorshkov. Sebelum dioperasikan oleh AL India, Gorshkov di upgrade dengan pemasangan persenjataan terbaru seperti rudal jelajah Yakhont (SS-N-26) ASCM.
Selain dilengkapi dengan perlengkapan persenjataan yang mutakhir, Gorshkov juga dilengkapi pelontar pesawat khusus bagi MiG-29K yang bisa dioperasikan untuk meluncurkan pesawat di andasan pendek. Elevator untuk menaruh yang semula berbobot 20 ton akan ditingkatkan lagi sehingga mampu mengangkut barang berbobot 30 ton. Sementara peralatan navigasi dan alat bantu pendaratan pesawat akan diganti dengan sisitem STOBAR.
Sejumlah perangkat yang dibutuhkan Admiral Grorshkov pun diupgrade. Dek untuk pendaratan pesawat diperpanjang dan diperlebar sehingga mampu menampung pesawat tempur dalam jumlah yang lebih banyak. Pesawat tempur yang bisa diangkut antara lain 22 unit MiG-29K, dua MiG-29KUB dan enam helikopter Ka-28 an Ka-31. Angkatan Laut India sendiri menyiapkan nama bagi Gorskhov yang dioperasikan pada tahun 2013, INS Vikramaditya.
Bearn
Bearn
Designation: Bearn
Classification Type: Conventionally-Powered Aircraft Carrier
Ship Class: Bearn-class
Country of Origin: France
Initial Year of Service: 1927
Number in Class: 1
Kapal induk Perancis Bearn dibuat dari hull kapal perang Prancis kelas-Normandie dan dirancang sebagai sebuah kapal induk eksperimental dari awal. Muncul pada waktu yang relatif damai, kapal dioperasikan di bawah samaran hingga mendapat tekanan untuk dioperasionalkan secara penuh sebagai kapal induk tempur saat invasi Jerman di Perancis. Mati-matian untuk membendung invasi dengan resiko apapun, pemerintah Perancis menggali dalam untuk menemukan cara mensuksekan sistem pertahanan Perancis meskipun berarti harus memakai sistem yang sudah usang dan maupun kalah kelas yang diawaki oleh personal, tanpa pesawat atau taktik untuk memenuhi permintaan.
Tata letak Bearn terlihat konvensional pada masa itu. Island-nya terletak di bagian depan samping kanan dan memiliki cerobong asap, derek kargo dan tiang komunikasi utama ke dalam rancangan. Geladak penerbangan memakai hampir semua ruang di bagian atas yang tersedia dan memiliki setidaknya tiga elevator pesawat di bagian depan, belakang dan tengah kapal. Tenaganya diberikan oleh 2x turbin bergigi Parsons dan 2x turbin perluasan tripel reciprocating ( yang berasal desain kapal kelas Normandie) memberikan 36.200 shp dengan kecepatan maksimum 21,5 knot.
Awaknya dapat terdiri dari antara 865 dan 875 personil sesuai keperluan dan dapat membawa antara 35 dan 40 pesawat terbang dari berbagai jenis. Persenjataannya merupakan gabungan dari sistem ofensif dan defensif, 8 x meriam 155/50mm, 6 x meriam anti pesawat 75/50mm dan 4 x tabung torpedo anti-kapal 550mm. Pada 1935, persenjataannya diperbaiki, termasuk 8 x meriam anti pesawat 37mm dan 16 x senapan mesin anti pesawat 13.2mm. Pada 1944, perbaikan senjata lanjutan yang terdiri dari 4 x senjata utama 5" DP (Dual Purpose), 24 x meriam anti pesawat 40mm dan 26 x meriam anti pesawat 20mm.
Selama Perang Dunia Kedua, Bearn memberikan peran yang relatif kecil dalam menghadapi Jerman langsung, dengan tindakan yang paling penting adalah saat perburuan dari Admiral Graf Spee bersama dengan AL Inggris yang sementara berbasis dari Brest. Namun, kapal ini diturunkan perannya menjadi kapal transportasi pesawat terbang (kecepatannya yang lambat secara keseluruhan mengharuskannya menjalankan peran sekunder) dan sebagai tempat pelatihan pilot AL sesuai kebutuhan. Dalam satu contoh peran ini, Bearn melakukan pengangkutan persenjataan dari AS untuk keperluan Perancis. Pada saat itu, Perancis telah mengkapitulasi invasi Jerman dan Bearn telah efektif dilantarkan. Dengan dukungan dari Amerika Serikat, Bearn bermarkas di pulau kecil Karibia di Martinique, dalam upaya menjaga dia dari ancaman Jerman.
Walaupun dia dikategorikan sebagai kapal induk, Bearn secara keseluruhan kalah kelas pada Perang Dunia 2. Dia tetap menjalankan tugas transportasi dan tidak pernah benar-benar digunakan sebagai platform ofensif. Bagaimanapun juga, Bearn tetap berguna dan dan mempunyai peran penting-walaupun yang lebih tertinggal-memastikan kemenangan Sekutu di Eropa. Cerita terus berjalan dengan sebagian besar kapal yang berkaitan dengan Perang Dunia 2, Bearn beroperasi dalam waktu yang singkat setelah perang, terutama sebagai platform pelatihan dan depot samudera, serta selama keterlibatan Prancis-Indochina.
Pembuatan Bearn dimulai pada 1914 di bawah La Seyne dan diluncurkan pada 1920. Bearn beroperasi secara resmi pada tahun 1927 sampai 1967, dia dibongkar dan menjadi rongsokan. Namanya dilepas pada tahun yang sama.
Specifications: Bearn
Dimensions:
Length: 599ft (182.58m)
Beam: 88ft (26.82m)
Draught: 31ft (9.45m)
Performance:
Surface Speed: 22kts (25mph)
Submerged Speed: 0kts (0mph)
Range: (14,824km)
Structure:
Complement: 875
Displacement: 28,400tons
Power:
Engine(s): 2 x Shaft Parson geared turbines and 2 x Shaft reciprocating turbines delivering 36,200shp.
Weapons Suite:
Initial:
8 x 155/50mm cannons
6 x 75/50mm anti-aircraft cannons
4 x 550mm torpedo tubes
1935 Addition:
8 x 37mm anti-aircraft cannons
8 x 13.2mm anti-aircraft machine guns
1944:
4 x 5" Dual Purpose (DP) main guns
24 x 40mm anti-aircraft cannons
26 x 20mm anti-aircraft cannons
Air Arm:
40 aircraft of various makes.
USS Attu (CVE 102)
USS Attu (CVE 102)
Designation: USS Attu (CVE 102)
Classification Type: Escort Aircraft Carrier
Ship Class: Casablanca-class
Country of Origin: United States
Initial Year of Service: 1944
Number in Class: 50
Designation: USS Attu (CVE 102)
Classification Type: Escort Aircraft Carrier
Ship Class: Casablanca-class
Country of Origin: United States
Initial Year of Service: 1944
Number in Class: 50
USS Attu adalah sebuah kapal induk pengawal yang beroperasi untuk AL AS pada Perang Dunia II. Dia beroperasi terutama di Samudera Pasifik dan berfungsi untuk mensuplay dan memperlengkapi satuan tugas pasukan dengan dan pilot pesawat terbang yang “segar” (baru). Ia beroperasi dari Pearl Harbor, Guadalcanal, Espiritu Santo, New Guinea, Guam, dan Ulithi. Atas gencatan permusuhan yang diumumkan dengan Jepang, USS Attu terlibat dalam Operasi “Magic Carpet”, mengangkut ribuan tentara Amerika untuk dipulangkan.
Desain Attu dibuat dari dari kapal kargo yang belum selesai dibuat pada tahun lima puluhan di Kaiser Shipbuilding Compan dan merupakan bagian dari kapal induk kelas Casablanca. Ia memiliki sebuah dek penerbangan takberlapis-baja yang dipakai untuk bomber AL, bomber torpedo dan fighter. Superstrukturnya berada di bagian tengah-belakang di sisi kanan. Kapal induk ini dilindungi oleh sebuah meriam utama 5", 16 senapan 40mm dan tambahan 20 senapan 20mm cannons untuk digunakan sebagai anti-pesawat terbang.
USS Attu mulai dibuat (oleh Kaiser Shipbuilding Company), dan diluncurkan secara resmi pada 1944. Dia dipensiunkan pada 1946. Dia memperoleh 2 Battle Stars selama pengoperasiannya. Pada awal 1947, dia dijual sebagai “sampah”. USS Attu dinamai dari kepulauan Aleutian yang pulau terbesarnya bernama "Attu" di dekat pantai Alaska. Awalnya dia bernama "Elbour Bay" sebelum diganti pada 6 November 1943. Di pasca perang waktu, dia dipakai di bawah nama "Gay" sebagai kapal kelas pedagang.
Specifications: USS Attu (CVE 102)
Dimensions:
Length: 512ft (156.06m)
Beam: 65.2ft (19.87m)
Draught: 20ft (6.10m)
Performance:
Surface Speed: 19kts (22mph)
Submerged Speed: 0kts (0mph)
Range: (18,359km)
Structure:
Complement: 860
Displacement: 7,800tons
Power:
Engine(s): 2 x engines powering 2 x reciprocating screws and 2 x shafts.
Weapons Suite:
1 x 5" main gun
16 x 40mm cannons
20 x 20mm cannons
Air Arm:
28 aircraft of various makes.
Kapal induk Jepang Shōkaku
Kapal induk Jepang Shōkaku
Data Teknis
Berat benanam: 25.675 ton (muatan standar),
32.105 tons (muatan penuh)
Panjang: 257,5 m
Lebar: 26 m
Draft: 8,8 m
Tenaga penggerak: Turbin Kanpon,
119 MW (160.000 hp),
4 baling-baling
Kecepatan: 34,2 knot (63.3 km/jam)
Jarak tempuh: 9.700 nmi pada 18 knot
(18.000 pada 33 km/jam)
Awak kapal: 1.660
Persenjataan: 16 × meriam anti pesawat terbang 127 mm (Tipe 98)
70 × meriam anti pesawat terbang 25 mm (Tipe 96)
Pesawat: 72(+12)
18 Zero, 27 Val, 27 Kate (Des. 1941)
Shōkaku mulai dibangun di Galangan Kapal Yokosuka pada 12 Desember 1937, diluncurkan pada 1 Juni 1939, dan mulai bertugas pada 8 Agustus 1941. Pembuatan kapal-kapal induk Kelas Shōkaku berada dalam program yang sama yang juga melibatkan pembuatan kapal-kapal tempur kelas Yamato. Dengan desain modern yang efisien, berat sekitar 30.000 ton, dan kecepatan maksimum 34 knot (63 km/jam), Shōkaku dapat membawa 70 hingga 80 pesawat. Daya tahannya yang tinggi dibandingkan dengan kapal induk sekutu sekelasnya memungkinkan Shōkaku dapat bertahan dalam kerusakan serius selama Pertempuran Laut Koral dan Santa Cruz, meskipun pada akhirnya hidupnya dihentikan oleh torpedo-torpedo kapal selam.
Shōkaku dan kapal induk kembarannya Zuikaku, menyusun Divisi Kapal Induk Ke-5 Jepang, memperoleh pesawat-pesawat terbangnya beberapa saat sebelum penyerangan Pearl Harbor dan siap tempur tepat pada waktunya. Pesawat-pesawat pelengkapnya terdiri dari 15 pesawat tempur Mitsubishi A6M, 27 pengebom tukik Aichi D3A, dan 27 pengebom torpedo Nakajima B5N.
Bersama dengan Zuikaku, Shōkaku tergabung dalam Kido Butai (gugus serang Pearl Harbor) dan ikut serta dalam serangkaian ofensif laut Jepang di masa-masa awal perang, termasuk penyerangan Rabaul pada Januari 1942, dan Pertempuran Laut Koral di bulan Mei.
Dalam serangan Lautan Hindia Maret 1942, Shōkaku bersama dengan Akagi, Zuikaku, Sōryū, dan Hiryū menyerang Colombo. Di sini Laksamana Chuichi Nagumo berhasil secaral luas merusakkan fasilitas-fasilitas pendukung.
Tugas tersebut diselesaikan dengan baik, gugus tugas berhasil menemukan dan menenggelamkan kapal induk Britania Hermes, dan dua penjelajah (Cornwall dan Dorsetshire), yang hendak bergerak ke Laut Koral. Shōkaku ikut berperan dalam penenggelamkan kapal USS Lexington, namun menderita beberapa kerusakan dari serangan pesawat-pesawat kapal induk USS Yorktown dalam perjalanan pulang.[1]
Setelah perbaikan, Shōkaku ambil bagian dalam dua pertempuran di tahun 1942, keduanya beraksi bersama kapal kembarannya Zuikaku. Di Pertempuran Solomon Timur, mereka berhasil merusakkan USS Enterprise, dan di Pertempuran Kepulauan Santa Cruz, mereka menenggelamkan USS Hornet tetapi lagi-lagi Shōkaku menderita kerusakan serius dari pengebom-pengebom tukik Amerika.
Pada 1943 di bawah komando Kapten Matsubara Hiroshi, Shōkaku kembali bertugas, melakukan serangan balasan terhadap Kepulauan Aleutian, namun operasi dibatalkan setelah kemenangan sekutu di Attu. Setelah itu sepanjang sisa tahun 1943, Shōkaku berpangkalan di Truk.
Pada 1944, Shōkaku dipangkalkan di Kepulauan Lingga, salah satu gugusan Kepulauan Riau di selatan Singapura. Pada 15 Juni 1944, Shōkaku berangkat bersama dengan Armada Bergerak untuk Operasi A-Go, sebuah serangan balasan terhadap kekutan sekutu di Kepulauan Mariana. Selama Pertempuran Laut Filipina pada 19 Juni 1944 pukul 11:23, Shōkaku dihantam tiga (kemungkinan empat) torpedo dari kapal selam AS Cavalla (dikomandani Herman J. Kossler). Saat Shōkaku sedang mengisi bahan bakar pesawat-pesawatnya yang merupakan kondisi paling mudah diserang, serangan torpedo dilancarkan. Hantaman torpedo memicu kebakaran yang ternyata tidak dapat dikendalikan. Pada 14:08 sebuah bom udara milik pesawat-pesawat Shōkaku meledak, memicu ledakan terbakarnya bahan bakar pesawat. Shōkaku tenggelam dengan cepat pada posisi 11°40′N 137°40′E / 11.667°LU 137.667°BT / 11.667; 137.667 membunuh 1.272 awaknya. Penjelajah Yahagi, perusak Urakaze, Wakatsuki, dan Hatsuzuki berhasil menyelamatkan Kapten Matsubara dan 570 awak.
Cavour Aircraft Carrier, Italy
Cavour Aircraft Carrier, Italy
Pada 22 November 2000, sebuah kontrak telah disepakati oleh Fincantieri dan Menteri Pertahanan Laut Italia untuk mensuplai sebuah kapal induk yang dikenal sebagai Nouva Unita Maggiore (NUM) atau “Kapal Utama Baru” AL Italia.
Cavour adalah kapal induk milik AL Italia yang akan mulai beroperasi pada 2008. Pembuatan kapal yang pada awalnya bernama Andrea Doria tetapi kemudian diberi nama Cavour, dimulai di Fincantieri Shipyards di Riva Trigoso dan Muggiano pada Juli 2001. Cavour diluncurkan pada Juli 2004 dan mulai melakukan test laut pada 2006. Kapal induk ini dikirim ke AL Italia pada April 2008 dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada akhir 2008 atau awal 2009.
DESAIN CAVOUR
Kapal ini mempunyai displasemen standar dengan berat 27.100 ton, panjang keseluruhan 244m dan mempunyai kecepatan 27 knot. Ukuran dek penerbangan kapal ini adalah 180m x 14m dengan ski jump 12 derajat. Kapal ini mampu mengakomodasi sampai 1.202 orang di atasnya, termasuk awak kapal sebanyak 486 orang, 211 awak penerbangan, 140 pasukan amfibi dan 360 dari Battalion San Marco, ditambah 90 pasukan ekstra jika diperlukan.
Fitur kuat dari kapal ini adalah fleksibilitas tingginya dalam kondisi operasional. Kapal ini dapat digunakan dalam misi militer msipil. Hangar pesawat di kapal ini dapat menampung 100 kendaraan kecil atau 24 tank tempur utama untuk misi amfibi. Kapal ini mempunyai 2 elevator 30 ton untuk pesawat dan 2 elevator 15 ton untuk persenjataan.
FUNGSI KAPAL INDUK
Kapal induk ini dilengkapi dengan sebuah dek penerbangan yang cocok untuk helikopter maupun pesawat yang dapat take-off dan mendarat dengan jarak pendek. Dia mempunyai hangar berukuran 2.00m2 yang juga dapat mengakomodasi kendaraan darat.
Kapal ini dapat menampung delapan pesawat jenis VTOL seperti AV-8B Harrier atau F-35 JSF varian VTOL, atau 12 helikopter seperti EH101, NH 90 atau SH-3D, atau kombinasinya. Operasi pendaratan akan didukung oleh sistem pendaratan instrumen semua-cuaca frekuensi radio Telephonics AN/SPN-41A dan radar presisi Galileo Avionica SPN-720.
Fitur lain kapal ini adalah fasilitas rumah sakit dengan tiga ruang operasional untuk pasien, peralatan sinar-X dan CT Scan, dokter gigi dan laboratorium.
PERSENJATAAN
Kapal ini dipersenjatai dengan dua sistem peluncuran vertikal 8-sell dari Eurosam SAAM/IT missile system yang menembakkan misil Aster 15. Misil Aster 15 mempunyai hulu ledak 13 kg dengan jarak jangkau 30km. Sistem pandu misil ini adalah inersial dengan uplink data dan terminal radar aktif.
Sensor primer untuk SAAM/IT adalah radar multifungsi Selex Sistemi Integrati Empar G-band, yang mampu melakukan survey, pelacakan dan kontrol senjata secara bersamaan. Kapal ini pertama kali menembakkan misilnya dengan sistem SAAM/IT pada Desember 2002.
Kapal ini akan dilengkapi dengan dua meriam super cepat Oto Melara 76mm dan tiga meriam anti pesawat 25mm.
COMBAT SYSTEMS
Selex Sistemi Integrati merupakan integrator untuk sistem tempur kapal ini dan juga mensuplay sistem termasuk radar jarak jauh RAN 40L 3D D-band, radar permukaan RASS RASS 30X/I, radar survey, sistem SIR-R Interrogation Friend or Foe (IFF) dan sistem navigasi. Member lain dari sistem tempur kapal ini termasuk Elettronica, Galileo Avionica dan Oto Melara.
Sistem lain termasuk sonar penghindar ranjau Whitehead Alenia Sistemi Subacquei (WASS) SNA-2000, dua sistem kontrol penembakan radar/electro-optic dan sebuah sistem pencari dan pelacakan inframerah Galileo Avionica SASS (Silent Acquisition Surveillance System).
COUNTERMEASURES
Kapal ini dilengkapi dengan dua launcher decoy 20-barrel Oto Melara / Selex SCLAR-H untuk roket multi-tujuan 105mm atau 118mm. SCLAR-H menghasilkan pertahanan “soft-kill” otomatis penuh terhadap ancaman misil musuh dengan membuat bingung sensor musuh sebelum penembakan misil. Dua sistem pertahanan torpedo SLAT juga dipasang.
CAVOUR AIRCRAFT CARRIER PROPULSION
Cavour mempunyai propulsi Combined Gas Turbine and Gas (COGAG). Empat turbin gas LM2500 yang dibuat oleh FiatAvio dari Turin yang berada di bawah lisensi dari General Electric (AS), satu turbin dapat menghasilkan 22.000 kwh. Empat turbin memutar dua unit gigi (gear) yang masing-masing menghasilkan 60.000 tenaga kuda.
Kapal induk Jepang Akagi
Kapal induk Jepang Akagi
Data Teknis
Data Teknis
Berat benanam: 41.300 ton
Panjang: 855'3" Lebar: 102'9" Draught: 28'7"
Tenaga penggerak: Turbin uap, 19 ketel, 4 shaft, 99,2 MW
Kecepatan: 31 knot
Jarak tempuh: 8.200 mil laut pada 12 knot (15200 km pada 22 km/jam)
Awak kapal: 2000
Persenjataan: 10 (lalu 6) senapan 8 inci (200 mm), 12 senapan 4,7 inci (120 mm), 28 senapan anti pesawat 25 mm
Pesawat: 66(+25)
Akagi (赤城; "Istana Kota Merah - Red Castle") merupakan kapal induk Jepang yang terlibat dalam Serangan atas Pearl Harbor. Kapal induk Akagi telah mengalami kerusakan parah pada 4 Juni 1942 akibat serangan pesawat terbang milik Angkatan Laut Amerika Serikat semasa Pertempuran Midway, dan ditenggelamkan oleh kapal pemusnah Jepang pada awal pagi 5 Juni 1942 .
Akagi, kapal induk seberat 34.364 ton, mulai dibuat di Kure, Jepang. Pada awalnya lunasnya dibangun sebagai kapal penjelajah tempur sebelum keputusan diambil untuyk menyiapkannya sebagai kapal induk. Saat siap, Akagi merupakan salah satu dari kapal induk besar yang pertama di Jepang pada Maret 1927. Kapal induk Akagi telah dipromosikan secara besar-besaran sepanjang tahun 1935-1938 untuk meletakkan menara di sebelah pelabuhan, lain dari kebiasaan, dan juga dek penerbangan panjang penuh, Kapal induk Akagi aktif di pesisir China untuk beberapa tahun berikutnya, dan ia merupakan kapal pemerintah dalam pengeboman Pearl Harbor pada Desember 1941.
Akagi juga mengetuai kapal induk lain untuk menyerang sepanjang Hindia Timur dan Lautan India, termasuk meneggelamkan kapal induk Inggris Hermes, menghalau Sekutu keluar dari Jawa dan Sumatra dan turut menyerang Darwin di Utara Australia.
Kapal induk Akagi kemudian menyertai dalam serangan kapal induk ke kawasan Lautan India dan merupakan kapal pemerintah untuk pasukan kapal induk Jepang selama Pertempuran Midway. Pada 4 Juni 1942, ketika beroperasi di utara Pulau Midway, Akagi diserang oleh pengebom selam dari USS Enterprise dan terbakar. Usaha mencegah kerusakan gagal, dengan itu kapal induk Akagi telah ditenggelamkan oleh kapal pemusnah Jepang dengan menggunakan torpedo awal pagi
HNLMS Karel Doorman (R81)
HNLMS Karel Doorman (R81)
Karel Doorman adalah sebuah kapal induk angkatan laut Belanda. Kapal ini digunakan selama usaha Indonesia membebaskan Irian Barat dengan aksi militer yang disebut Operasi Trikora. Beberapa sumber menyatakan bahwa TNI-AU merencanakan untuk menenggelamkan kapal ini dengan menggunakan Tupolev Tu-16 dan menggunakan misil AS-1 Kennel, tapi rencana ini digagalkan karena gencatan senjata antara Indonesia dan Belanda.
Tahun 1969, kapal ini dijual kepada angkatan laut Argentina dan diganti namanya menjadi ARA Veinticinco de Mayo.
Pada tahun 1964, setelah penyelesaian masalah mengancam wilayah bekas kolonial dan perubahan dalam misi untuk Kerajaan Belanda Angkatan Laut dalam NATO ditambah dengan biaya besar untuk mengoperasikan dan memelihara sebuah kapal induk, diputuskan untuk menarik dia dari armada operasional oleh awal 1970-an. This was to coincide with the arrival of long range maritime patrol aircraft that were to take over the ASW role Karel Doorman had been tasked to perform ever since the start of the 1960s. Ini bertepatan dengan kedatangan pesawat jarak jauh patroli maritim yang mengambil alih peran ASW Karel Doorman telah ditugaskan untuk melakukan sejak awal 1960-an.
Name: HNLMS Karel Doorman (R81)
Namesake: Karel Doorman
Acquired: 1 April 1948
Commissioned: 28 May 1948
Decommissioned: 29 April 1968
Refit: 1955-1958
1965-1966
Fate: Sold to Argentina 15 October 1968
USS Intrepid (CV-11)
USS Intrepid (CV-11)
Designation: USS Intrepid (CV-11)
Classification Type: Conventional-powered Aircraft Carrier
Ship Class: Essex-class
Country of Origin: Please Select
Initial Year of Service: 1943
Number in Class: 27
USS Intrepid beroperasi untuk AL AS sejak Perang Dunia II hingga sekarang. Kapal induk ini didesain berdasarkan desain baru (saat itu) kapal induk kelas Essex dan secara resmi menjadi inventaris AL pada 1943. Interpid terlibat dalam banyak misi peperangan (yang paling terkenal adalah Perang Teluk Leyte) dan menjadi salah satu bagian titik balik kemenangan AS di Perang Pasifik. Kapal ini mengakhiri karirnya dan sekarang dipakai sebagai museum terapung di AS.
USS Interpid adalah hasil dari program Tahun Fiskal 1940 yang berencana membuat lima dari kapal Induk Kelas Essex. USS Interpid menjadi kapal ketiga dari kelas Essex ini. Pembuatan Interpid selesai pada April 1943 dan dipaksakan untuk menjalani test lautan pada 26 April, dan tidak lama kemudian diresmikan karena tekanan kebutuhan perang.
Desain kapal ini mengikuti desain standar yang ada saat itu, dengan “island” berada di sebelah kanan kapal dan dek penerbangan berada pada bagian selatan, memanjang dari haluan ke buritan. Total tiga elevator kayu dipakai pada dek penerbangan (satu di bagian ujung kiri dek dan dua di bagian tengah kiri dan belakang “island superstructure”). Elevator bagian kiri merupakan pioneer penggunaan desain Wasp dan selanjutnya desain ini dipakai pada semua kapal induk baru AS. Dua ketapel peluncuran berorientasi vertical berada pada haluan kapal (dan yang ketiga yang dianggap tidak berguna, ketapel peluncuran berorientasi horizontal, dihilangkan). Total pesawat yang dapat dibawa 90-100 tergantung tipe. Sekitar 240.000 galon bahan bakar aviasi dapat dibawa bersama dengan persenjataan yang sangat banyak.
Persenjataan kapal ini terdiri dari 8 kanon pertahanan diri 5 inci (4 berlaras tunggal dan 4 berlaras ganda), 8 kanon 40mm berlaras 4 dan tidak kurang dari 46 kanon berlaras tunggal (kemudian diperbanyak hingga 52 kanon). Secara keseluruhan, Kapal Induk kelas Essex dibuat dan terproteksi dengan sangat baik, mampu bertahan pada kerusakan berat dan dapat diperbaiki dalam waktu yang relative lebih singkat. Lapis bajanya cukup bagus di hampir semua bagiannya, mencapai ketebalan 4 inci. Dalam sejarahnya, kapal induk kelas essex tidak ada yang hilang/hancur selama Perang Dunia II.
Superstrukuturnya yang berada di bagian kanan kapal mengendalikan semua fungsi operasional. Superstruktur ini dipertahankan oleh delapan kanon anti-pesawat 40mm. Sebagai tambahan, superstruktur ini merupakan tempat bagi radar pencari dan radar pengarah kanon 5 inci.
Sistem Propulsi pada kapal induk USS Interpid ini adalah 8 pendidih berbahan bakar minyak Babcock & Wilcox yang menjalankan 4 turbin uap Westinghouse yang memutar 4 propeler dengan kekuatan 150.000 shp. Sekitar 6.161 ton bahan bakar dibawa untuk mesin dan kapal ini berawak sekitar 2.600 orang.
Kapal induk Interpid mempunyai julukan Evil I dan Dry I. Serta karena peran besarnya di PD II dia dijuluku The Fighting I. Saat ini kapal induk ini menjadi museum terapung di New York.
Specifications: USS Intrepid (CV-11)
Dimensions:
Length: 872ft (265.79m)
Beam: 147.6ft (44.99m)
Draught: 34.2ft (10.42m)
Performance:
Surface Speed: 33kts (38mph)
Range: 17,275miles (27,801km)
Structure:
Complement: 2,600
Suface Displacement: 27,100tons
Power:
Engine(s): 8 x Babcock & Wilcox oil-fired boilers driving 4 x Westinghouse steam turbine engines operating 4 x shafts with total output of 150,000shp.
Weapons Suite:
4 x 5" dual-mount anti-aircraft cannons
4 x 5" single-mount anti-aircraft cannons
8 x 40mm Bofors quad-mount anti-aircraft cannons
46 x 20mm Oerlikon single-mount cannons (total of 52 such cannons installed by the end of the war)
Air Arm:
Up to 100 aircraft of various makes and types. Example load: 36 x Grumman F4F Wildcat fighters; 37 x Douglas SBD Dauntless dive-bombers; 18 x Grumman TBF Avenger torpedo-bombers.
Aquila - Navy Ships
Aquila - Navy Ships
Aquila (berarti Elang) adalah kapal induk yang mulai dibangun pada 1941 tetapi tidak terselesaikan karena adanya gencatan senjata di Italia pada 1943. Kapal ini merupakan konversi dari kapa pesiar Roma dan menawarkan banyak spesifikasi performa yang baik dan akan membuat performa yang sangat bagus sesuai dengan fungsinya. Kapal ini tidak pernah diluncurkan karena perang telah berakhir. Namanya disematkan pada 1952.
Aquila bertenaga delapan mesin turbin uap. Mesin ini memutar empat poros propeller (baling-baling) yang dilaporkan dapat mencapai kecepatan maksimal 32 knots pada 151.000 tenaga kuda. Kapal ini diharapkan mampu menampung 1.420 awak dan 60 pesawat terbang. Ofensivitas kapal induk ini terlihat pada persenjataannya yaitu 8 meriam 5.3”, 12 meriam 2.5” dam 132 meriam anti pesawat 20mm.
Specifications :
Designation: Aquila
Length: 760 ft (231.65 m)
Beam: 96 ft (29.26 m)
Draught: 24 ft (7.32 m)
Displacement: 28,356 tons
Machinery: 8 x boilers powering 4 x geared turbine engines with 4 x shafts at 151,000hp.
Surface Speed: 32 kts (37 mph)
Range: 3355 miles (5,399 km)
Armament: 8 x 5.3" guns; 12 x 2.5" guns; 132 x 20mm anti-aircraft guns
Aircraft: 66 aircraft of various makes
Complement/Crew: 1,420
Ships in Class: Aquila
Operators: Italy
Kapal Induk Admiral Kuznetsov (Rusia)
Admiral Kuznetsov (Rusia)
Sungguh ironis, Uni Soviet yang dulu negara adidaya, kini setelah terpecah, dan pecahannya yang paling besar dan kuat yaitu Rusia, kini angkatan lautnya hanya mempunyai satu kapal induk saja yaitu Admiral Kuznetsov atau lengkapnya adalah Admiral Sovetskogo Soyuza Kuznetsov/Адмирал флота Советского Союза Кузнецов. Dahulu Uni Soviet sempat mempunyai kapal2 induk yang ‘ditakuti’ oleh negara2 barat seperti: Minsk dan Kiev. Namun sayang kapal-kapal induk Uni Soviet itu tidak ada yang bertenaga nuklir. Kini, kapal-kapal induk tersebut telah pensiun dari angkatan laut Rusia. Minsk sendiri akhirnya dibeli oleh China namun bukan digunakan sebagai kapal induk aktif tapi lebih dijadikan sebagai monumen angkatan laut saja.
Kapal induk satu-satunya milik Rusia kini, Admiral Kuznetsov, mulai aktif penuh tahun 1995 dan terhitung baru namun tenaga yang dipakai adalah konvensional atau non-nuklir. Kapal induk ini memang masih miskin pengalaman perang karena Rusia sejak pecah tidak pernah terlibat peperangan. Kegiatan kapal perang ini kebanyakan selama ini adalah tur ke berbagai lautan dan juga terlibat dalam latihan pernag hanya itu, apalagi Rusia yang kini juga tengah masih terlibat kesulitan keuangan membuat pengoperasian kapal induk ini juga menjadi terbatas. Admiral Kuznetsov diperkirakan akan tetap mengabdi kepada angkatan laut Rusia minimal hingga tahun 2030.
Berikut ini adalah data teknis sekilas Admiral Kuznetsov:
Tipe : Kapal induk kelas menengah
Bobot : 67 000 ton Inggris (68 100 ton metrik)
Dimensi : Panjang (300 m) Beam*) (73 m) Draft*) (38 m)
Tenaga : Turbin uap, 9 turbogenerator, 6 diesel generator
Awak : 1960
Jumat, 05 November 2010
INS Viraat
INS Viraat
Kapal induk INS Viraat (R 22) tepat 12 Maret telah bertugas 23 tahun di jajaran Angkatan Laut India. INS Viraat sebelumnya HMS Hermes milik AL Inggris, dibeli India April 1986 dan bertugas 12 Mei 1987.
Saat ini INS Viraat sedang direfit di galangan kapal Cochin India sejak akhir 2008, diharapkan selesai Juni 2009. Kapal induk ini diharapkan dapat beroperasi hingga 2015 dan akan digantikan kapal induk produksi galangan kapal India
HMS Hermes (INS Viraat) diluncurkan 16 Februari 1953, bertugas dijajaran AL Inggris 18 November 1959 dan mengakhiri masa tugasnya April 1984. Kapal induk ini digolongankan kapal induk ringan kelas Centaur. Pada Perang Falklands (Malvinas) di tahun 1982, HMS Hermes dijadikan kapal bendera.
Spesifikasi
Berat: standar 23900 ton, penuh 28700 ton
Panjang: 226,9m
Lebar: 48.8m
Draft: 8.7m
Kecepatan: 28knot
Persenjataan:
2x misil SAM Secat
8 torpedo
6 x 30 mm meriam
Pesawat: 30 Sea Harriers FRS Mk 5, 7 Sea King Mk 42 B/C atau Ka-25
Awak: 43 perwira, 1307 kelasi
USS America (CV 66)
USS America (CV 66)
Designation: USS America (CV 66)
Classification Type: Aircraft Carrier
Ship Class: Kitty Hawk-class
Country of Origin: United States
Initial Year of Service: 1965
Number in Class: 4
USS America (CV 66 awalnya diberi kode CVA 66) merupakan kapal induk bermesin konvensional yang beroperasi untuk AL AS, secara resmi kapal ini dipensiunkan pada 1996. Dia merupakan kapal kelas Kiity Hawk yang digantikan dengan kapal induk bermesin nuklir USS Nimitz. Dia ikut ambil bagian dalam Perang Vietnam, Teluk Persia, Lebanon dan ikut serta dalam Operasi Desert Shield dan Desert Storm. Nasibnya menjadi sangat menyedihkan ketika dijadikan target pada 2005.
Desainnya tradisional dengan “island” di sisi kanan dan dek penerbangan yang menyampingg (ke kiri) dengan tiga ketapel (satu pada bagian kiri dan dua di depan). Dek penerbangannya mempunyai empat elevator pesawat, satu di sisi kiri dan tiga di kanan, dengan satu di antaranya di belakang “island”. “Island”-nya didominasi peralatan komunikasi dan sensor.
Kapal induk ini mampu mengangkut 79 pesawat dari berbagai jenis termasuk F-4 Phantoms, A-6 Intruder, A-7 Corsair II dan SP-2 Neptunes sebagai tambahan untuk sistem/helikopter anti-kapal selam dan transpor. Didukung oleh armadanya yang melindungi dan mensupply kebutuhan, membuat USS America mempunyai peran vital di dunia.
Untuk pertahanannya, USS America dilengkapi dengan bermacam-macam sistem sensor dan pemrosesan seperti radar pencari-udara AN/SPS-48 and AN/SPS-49. Electronic countermeasures terdiri dari AN/SLQ-32 yang dibuat oleh Raytheon Company. Sebagai tambahan untuk pertahanan, kapal ini persenjatai dengan tiga launcher misil permukaan-ke-udara Sea Sparrow dan 3 Phalanx CIWS (Close-In Weapon Systems) 20mm sebagai pertahanan anti-pesawat dan anti-misil.
USS America dipesan [ada 1960 dan mulai dibangun pada 1961. Dia diluncurkan pada 1964 dan mulai dioperasikan secara resmi pada 1965. Dia mempunyai “home port” di Norfolk, Virginia, USA dan beroperasi dengan motto “Don't Tread on Me". USS Amesica juga dukenal dengan Big A. USS America menjadi kapal ketiga yang diberi nama dengan nama negara.
Specifications: USS America (CV 66)
Dimensions:
Length: 1048ft (319.43m)
Beam: 248ft (75.59m)
Draught: 38ft (11.58m)
Performance:
Surface Speed: 34kts (39mph)
Submerged Speed: 0kts (0mph)
Range: (21,599km)
Structure:
Complement: 3,306
Displacement: 83,573tons
Power:
Engine(s): 8 x boilers powering 4 x steam turbines at 280,000shp.
Weapons Suite:
3 x Mark 29 launchers (Sea Sparrow surface-to-air missiles)
3 x 20mm Phalanx CIWS (Close-In Weapon Systems) systems
Air Arm:
79 aircraft of various makes including Vought A-7 Corsair II, F-4 Phantom and F-8 crusader fighter-bombers, SP-2 Neptune anti-submarine aircraft, SH-3A Sea King helicopters.
USS Enterprise (CVN 65)
USS Enterprise (CVN 65)
Designation: USS Enterprise (CVN 65)
Classification Type: Nuclear-powered Aircraft Carrier
Ship Class: Enterprise-class
Country of Origin: United States
Initial Year of Service: 1961
Number in Class: 1
Kapal induk ini adalah versi modern dari kapal induk era PD II dan menjadi kapal induk bertenaga nuklir pertama di dunia ketika diresmikan pada 1961 dengan 8 reaktor A2W-nya. Dibuat sebagai flagship (pemimpin) kapal induk lain yang serupa dan beroperasi selama lebih dari 4 dekade dan menjadi bagian dalam banyak kejadian selama perang dingin maupun setelahnya.
Desain USS Enterprise mengikuti desain yang muncul pada PD II dengan dek penerbangan yang sangat luas menonjol di bagian kiri kapal dan superstruktur di sebelah kanan kapal. Awak kapal ini mencapai 5.700 odang (termasuk awak penerbangan dan anak buah kapal) dan dapat mengakomodasi beban seberat 93.500 ton yang hampir sama dengan ukuran kota kecil. Senjata pertahanan sangat terbatas karena membengkaknya biaya tetapi pada akhirnya persenjataan ditambah dengan Phalanx CIWS dan peluncur RAM untuk digabungkan dengan sistem anti-pesawat Sea Sparrow. Sekitar 90 pesawat dari berbagai jenis dapat diangkut oleh kapal ini, termasuk pesawat tempur, interseptor, pesawat transpor dan SAR, pesawat anti-kapal selam dan sistem elektronik. Kapal ini mempunyai empat elevator hangar (3 di sebelah kanan dan 1 di kiri) dan 4 ketapel tenaga uap.
Setelah melewati periode percobaan panjang, Enterprise ikut ambil bagian dalam Krisis Misil Kuba untuk memotong jalur suplay Unisoviet ke Kuba. Setelah konflik tersebut mereda, kapal ini menghabiskan beberapa waktu di laut Mediterania dan kemudian ikut dalam Perang Vietnam, meluncurkan serangan-seragnag mendadak pada Viet Cong. Sebuah kecelakaan pada dek kapal ini saat Perang Vietnam, memaksa kapal berlabuh di Pearl Habor untuk perbaikan. Kecelakaan ini memakan korban 27 orang. Setelah selesai perbaikan, kapal ini kembali untuk mendukung perang.
Setelah perang, Enterprise diupgrade kembali pada 1979 hingga 1982. Perubahan yang dilakukan adalah pada superstruktur, upgrade sistem radar dan tiang-tiang kapal. Dia menjadi kapal induk Amerika pertama yang mengoperasikan pesawat F-14 Tomcat.
Enterprise kembali ikut bagian dalam Operation Praying Mantis untuk penyerangan terhadap Iran. Kemudian ikut membantu pemerintah Filipina dalam memberantas pemberontakan. Selain itu, Enterprise juga terlibat dalam konflik Bosnia untuk memastikan efek perjanjian zona larangan terbang. Kecelakaan lain terjadi pada 1998 ketika Grumman EA-6B Prowle menabrak Lockheed S-3 Viking di dek penerbangan, menyebabkan tiga aviator Powler tewas. Sebulan kemudian Enterprise kembali beraksi melawan Irak dalam Operation Desert Fox.
Setahun kemudian Enterprise ikut ambil bagian dalam invasi Amerika ke Afganistan dan meluncurkan sekitar 700 serangan. Selanjutnya Enterprise dipanggil untuk ikut dalam Operation Iraqi Freedom.
Specifications: USS Enterprise (CVN 65)
Dimensions:
Length: 1123ft (342.29m)
Beam: 133ft (40.54m)
Draught: 39ft (11.89m)
Performance:
Surface Speed: 30kts (35mph)
Submerged Speed: 0kts (0mph)
Range: (160,933km)
Structure:
Complement: 5,696
Displacement: 93,500tons
Power:
Engine(s): 8 x A2W nuclear reactors with a total output of 280,000shp.
Weapons Suite:
2 x Octuple Mk 29 RIM-7 Sea Sparrow missile launchers
3 x Phalanx CIWS (1 later removed)
2 x RIM-116 RAM (Rolling Airframe Missile) launchers (added later)
Principe de Asturias Aircraft Carrier, Spain
Principe de Asturias Aircraft Carrier, Spain
Kapal Induk Principe de Asturias telah beroperasi pada AL Spanyol sejak 1988. Kapal berbobot 17.190 ton ini dibuat oleh Izar (dulunya EN Bazan) dan berpangkalan di Rota naval air base. Pada Februari 2005, aktifitas pembuatan kapal Izar dirubah ke perusahan baru, Navantia.
Layout kappal ini diturunkan dari desain kapal Navy Sea Control AS. Geladak kapal mulai dibangun 1979 dan kapal ini diluncurkan 1982.
Integrasi dari sistem kontrol dan komando digital Tritan dan pemasangan “flag bridge” untuk memenuhi kebutuhan AL Spanyol menyebabkan peresmian Principe de Asturias sampai 1988.
AL Spanyol berencana untuk mengupgrade kapal ini pada pertengahan usianya agar kapal ini lebih efektif untuk peperangan littoral. Upgrade akan termasuk pengembangan pertahanan anti-kapal dan sistem komando.
Pesawat
Kapal ini mampu mengangkut sampai 12 pesawat AV-8B Harrier II Plus dan Harrier II (akan diupgrade untuk mendukung konfigurasi Harrier II Plus). Pesawat Harrier ini dipersenjatai dengan misil udara-ke-udara AIM-9L Sidewinder dan AIM-120 AMRAAM, serta misil udara-ke-darat AGM-65E Maverick, ditambah dengan meriam GAU-12U.
Kapal induk ini mempunyai fasilitas untuk mensupport sampai 12 Helikopter, biasanya enam Sikorsky Sea King SH-3H, empat Agusta AB-212 dan dua Sikorsky SH-3 AEW.
Kapal induk ini secara normal mendukung maksimal 29 pesawat tempur dan helikopter, dengan 12 pada dek dan 13 pada hangar. Pada keadaan darurat, maksimal 17 pesawat dapat disimpan di hangar yang berukuran 2..000 m[sup]2[/sup]. Dek hangar dihubungkan dengan dua elevator penerbangan. Dek penerbangan berukuran 5.100 m[sup]2[/sup] mempunyai panjang 176 m termasuk “ski jump” 12 derajat sepanjang 46,5 m.
Sistem Senjata
Kapal induk ini mempunyai FABA Meroka mod 2B, sistem senjata jarak-dekat (close-in weapon systems = CIWS), dengan meriam 20mm Oerlikon L120. Meriam ini mempunyai kecepatan tembak 1.440 rounds per menit dengan jarak 2.000m.
Meriam ini dipasang 2 pada bagian buritan dan 1 di setiap sisi kanan dan kiri dek penerbangan. Sistem kontrol penembakan Meroka mempunyai radar pencari dan sebuah imager termal Indra (dulunya ENOSA).
Sistem data pertempuran kapal induk ini adalah Tritan Digital Command and Control System.
Countermeasures
Sistem decoy kapal ini adalah Sippican Super Rapid Bloom Offboard Countermeasures, Super RBOC. Enam launcher barrel dapat menembak “chaff and flare cartridges” sampai jarak 4 km. “Towed torpedo decoy”-nya adalah decoy Sensytech AN/SLQ-25 Nixie. Sebuah sistem “hull noise and propeller rate suppression” mengurangi jejak akustik kapal dan meningkatkan efektifitas countermeasure akustik yang dikeluarkan.
Sistem jamming dan pengintersep radar adalah unit countermeasure elektronik Nettunel dari Elettronica.
Sensor
Antena kotak besar di atas tiang radar kapal ini adalah radar pencarian udara Raytheon SPS-52C/D 3D yang beroperasi pada bands E dan F. Tepat dibawahnya adalah antena radar pencarian permukaan adalah ISC Cardion SPS-55 yang beroperasi pada bands I dan J. Dome melingkar yang unik pada radar kontrol pesawat adalah ITT SPN-35A beroperasi pada band J, dipasang pada ujung-sengkang “island” pada level akar.
Radar kontrol penembakan untuk Meroka CIWS adalah radar Doppler monopulse FABA SPG-M2B, yang beroperasi pada band I. Radar peringatan-mendekatnya misil kapal adalah the SELEX Sistemi Integrati (sebelumnya Alenia Marconi Systems) RTN-11L/X yang beroperasi pada band I dan J. Radar pengejaran target band I dan J adalah Selex RAN 12 L.
Propulsi
Kapal ini dilengkapi dengan sistem propulsi COGAG (Combined Gas turbine And Gas turbine), yang terdiri dari dua mesin turbin gas General Electric LM 2500, yang menghasilkan tenaga 34.6MW. Sistem propulsi utama kapal ini menghasilkan kecepatan maksimal 25 knots dan jarak maksimal pada kecepatan ekonomis 20 knot sejauh 6.500 mil.
Kapal Induk Charles de Gaulle (Prancis)
Aircraft Carrier “Charles de Gaulle” [R91]
Urusan kapal induk, memang tidak ada yang bisa mengalahkan AS. Punya jumlah bejibun yang diwujudkan lewat USS Nimitz Class, saat ini AS malah terus mengembangkan kapal induk terbaru melalui program USS Gerald R. Ford Class dengan bobot antara 90.000-105.000 ton. Tentu tidak mungkin bagi negara lain untuk mengimbangi kekuatan AL AS, setidaknya dengan melihat kondisi ekonomi global yang tidak “sehat”.
Perancis yang sudah mengoperasikan kapal induk sejak 1945 untuk mendukung penggelaran pasukan tempur di laut lepas yang berintikan carrier-based aviation, saat ini otomatis hanya mengandalkan kapal induk Charles de Gaulle (R91). Masih beruntung Perancis memiliki Charles de Gaulle, setidaknya bisa menjawab permintaan AS untuk penggelaran pasukan dalam menyukseskan kampanye perang melawan teroris yang dihembuskan sejak 11 September 2001. Di awal pengabdiannya, Charles de Gaulle sudah dikirim ke Samudera India untuk mendukung operasi AS di Afghanistan lewat Operation Heracles pada Desember 2001.
Gugus tugas kapal induk Perancis di bawah Satgas 473 ini dipimpin oleh Admiral Francois Cluzel. Sehari setelah kedatangannya di Laut Arab pada 18 Desember, Charles de Gaulle sudah menerbangkan Super Etendard Modernises (SEM) dan Hawkeye untuk misi pertamanya dari kapal di Afghanistan. Sekaligus ini adalah misi pertama naval aviators Perancis dengan kapal induk Armada Pasifik AL AS.
STATE OF THE ART VESSELS
Sejak pensiunnya Clemencau pada Maret 1998 dan dijualnya Foch ke Brazil pada November 2000, Charles de Gaulle betul-betul menjadi bintang dan simbol proyeksi kekuatan militer Perancis di samudera. Apa pasal? Karena sejak kedua saudara tuanya tidak lagi eksis, Charles de Gaulle adalah satu-satunya kapal induk yang dioperasikan Perancis.
Sesungguhnya Charles de Gaulle memiliki saudara. Rencana semula, dua kapal induk akan diproduksi dan secara bergantian akan dioperasikan mulai 1996 dan 2002. Rencananya lagi, kapal pertama dipesan pada Februari 1986 dan pemotongan metal pertama pada November 1987. Tapi apa mau dikata. Robohnya Tembok Berlin dan berikutnya pemotongan anggaran pertahanan Perancis, segera memberikan efek negatif kepada program raksasa ini. Hasilnya, hingga Mei 1994 Charles de Gaulle tak kunjung diluncurkan. Meski tertatih-tatih, akhirnya uji laut baru bisa dilaksanakan pada Januari 1999.
Bagi Perancis, Charles de Gaulle relatif cukup untuk kepentingan globalnya. Kapal ini dilengkapi sistem tempur canggih yang mampu menjejak 2.000 target secara simultan melalui radar DRBJ 11, radar peringatan dini DRBV 26D, radar pencari di laut/udara DRBV 15C, radar electronic-scanning serbaguna Arabel, dan sistem surveillance Vampire IR. Untuk pertahanan diri, R91 dibekali dengan dua peluncur tegak rudal SAM Aster 15, dua pertahanan titik SAM Sadral, empat peluncur decoy Sagaie, dan dua jammer ARBB 33 yang sangat kuat.
Saat melaksanakan uji laut kecepatan tinggi pada November 2000 di French West Indies, terjadi musibah patahnya baling-baling kapal. Solusi singkat diambil dengan memasang baling-baling lama dari stok gudang yang dulu digunakan untuk Clemenceau. Penggantian ini mengakibatkan turunnya kecepatan kapal satu klik menjadi 26 knot.
Kondisi ini berpengaruh saat melontarkan (catapulting) pesawat dalam kondisi tanpa angin. Belakangan persoalan baling-baling diatasi dengan dibuatnya model baru khusus untuk Charles de Gaulle.
Dibanding Clemenceau, fasilitas penerbangan Charles de Gaulle sangatlah lengkap. Dua sistem katapel uap sepanjang 75 m (246 kaki) cukup ideal untuk melontarkan sebuah E-2C atau Rafale. Ruang dek lebih besar 40% dan hanggar (4.600 m2) cukup lega untuk menampung setengah dari pesawat grup udara. Demi alasan keamanan, hanggar dibagi ke dalam dua seksi yang dipisahkan oleh pintu tahan api. Kapal dilengkapi dua lift besar (21mxl2m) di bagian buritan island, dua elevator amunisi, dan lift untuk memindahkan personel yang terluka. Lebih 40 pesawat bisa diusung sekaligus termasuk Rafale, Super Etendard, Hawkeye serta sejumlah helikopter.
Saat melaksanakan Operation Heracles, Grup Udara Kapal Induk (GAE) Charles de Gaulle mengusung 16 Super Etendard Modernises, enam Rafale, dua E-2C, dua Dauphin, dua Puma AD Perancis, dan sebuah Alouette III. “Komposisi ini disesuaikan dengan misi dan situasi, sangat mudah dibongkar-ulang,” ujar Komandan GAE kala itu.
GAE juga terdiri dari sebuah detasemen kecil Landing Signal Officers (LSO), yang bertanggung jawab terhadap keselamatan pesawat sangat mendarat. Untungnya ketika itu, Charles de Gaulle membawa para pilot yang sudah berpengalaman minimal 10 tahun beroperasi di skadron garis depan dan sejak melaksanakan latihan peralihan, setidaknya sudah berpengalaman lebih empat tahun.
SKADRON R 91
Charles de Gaulle mengusung GAE yang berkekuatan empat skadron. Terdiri dari Flottille 4F dengan kekuatan dua E-2C Hawkeye, Flottille 12F dengan kekuatan Rafale Ml, Flottille 17F yang menjadi rumah bagi “yang terakhir” Super Etendard Modernises, dan Flottille 35F yang berkekuatan heli dua SA-365F Dauphin dan sebuah Alouette III. Selain unit-unit reguler di Penerbangan AL Perancis ini, Charles de Gaulle juga menjadi pangkalan bagi dua heli Puma AD Perancis.
Saat Operation Heracles, Puma sempat ditugaskan membawa personel US Navy SEAL ke sebuah kapal target yang diduga mengangkut teroris. Ketika Puma sudah mendekati target, terlihat jelas bahwa kapal yang disasar sudah siap dengan segala persenjataannya. Tanpa banyak pertimbangan, misi pun dibatalkan. Sejak itu sepertinya, Puma tidak direkomendasi lagi untuk mendukung operasi jarak jauh. Selain yang pasti melaksanakan operasi penyelamatan pilot jatuh di tempat yang jauh. Alasannya, butuh beberapa kali pengisian bahan bakar bagi Puma. Namun yang pasti, sejak itu tidak satupun neli AU Perancis on board di kapal berbendera Perancis. Dan sejak itu pula, misi CSAR diambil-alih oleh pesawat atau heli AL AS.
Name: Charles de Gaulle (R 91)
Namesake: Charles de Gaulle
Ordered: 3 February 1986
Builder: DCNS Laid down: 14 April 1989
Launched: 7 May 1994
Commissioned: 18 May 2001
In service: 18 May 2001
Renamed: Laid down as Richelieu, renamed Charles de Gaulle in 1987 Homeport: Toulon, France Nickname: CDG
Honours and awards: Jack with the colours of the Free French Forces (front) and the ribbon of the Ordre de la Libération (back)
Fate: Active in service as of March 2010[update]
General characteristics
Class and type: Unique aircraft carrier
Displacement: 38,000 tons (Full)
Length: 261.5 metres (858 ft) overall
Beam: 64.36 metres (211.2 ft) overall
Draught: 9.43 metres (30.9 ft)
Propulsion: 2 × K15 pressurised water reactors (PWR), 150 MW each
4 × diesel-electric
2 × shafts Speed: 27 knots (50 km/h) Range: Essentially unlimited distance; 20 years Endurance: 45 days of food Capacity: 800 commandos, 500 tonnes of ammunitions
Complement:
Ship’s company: 1,350
Air wing: 600 Sensors and
processing systems: DRBJ 11 B tridimensional air search radar
DRBV 26D air search radar
DRBV 15C low altitude air search radar
Arabel target acquisition radar Electronic warfare
and decoys: ARBR 21 Detector
ARBB 33 Countermeasures suite
ARBG2 MAIGRET Interceptor
4 × Sagaie decoys launcher
SLAT (Système de lutte anti-torpille) torpedo countermeasures Armament: 4 × 8 cell SYLVER launchers carrying the MBDA Aster 15 surface to air missile.
2 × 6 cell Sadral launchers carrying Mistral short range missiles
8 × Giat 20F2 20 mm cannons.
Aircraft carried:
35 – 40 aircraft, including
*Rafale
*Super Étendard
*E-2C Hawkeye
*SA365 Dauphin helicopters
Jeanne d'Arc (R 97)
Jeanne d'Arc (R 97)
Designation: Jeanne d'Arc (R 97)
Classification Type: Conventionally-Powered Helicopter Cruiser
Ship Class: Jeanne d'Arc (CVH)
Country of Origin: France
Initial Year of Service: 1964
Number in Class: 1
Jeanne d'Arc (R 97) dapat diklasifikasikan sebagai kapal induk secara umum, walaupun desainnya diutamakan untuk helikopter dan secara resmi diklasifikasikan sebagai “helicopter cruiser”. Dia tidak mempunyai dek penerbangan, dek-nya hanya berupa dek helikopter pada bagian buritan. Saat ini, kapal ini masih beroperasi untuk AL Perancis, walaupun rencananya akan dipensiunkan pada 2011. Fungsi utama kapal ini adalah untuk training pilot dan dapat difungsikan untuk misi ofensif dengan sistem helikopter multiperan yang dimilikinya.
Desain kapal ini mempunyai superstruktur di tengah dengan sebuah cerobong di bagian belakang superstruktur ini. Dia mempunyai sebuah haluan datar dan bagian buritannya merupakan dek penerbangan (helikopter) luas yang dapat mengakomodasi hingga 3tiga helikopter secara bersamaan. Hangar-nya terdapat di bawah dek dan dapat menyimpan 10 helikopter dari berbagai tipe dan ukuran. Helikopter ini termasuk Puma, Super Frelon, Alouette III dan Gazelle yang dapat digunakan untuk misi transportasi, pengintaian ataupun penyerangan. Tenaga kapal ini dihasilkan oleh empat mesin konvensional yang mampu menghasilkan 10.000 tenaga kuda. Kapal ini diawaki oleh 777 yang berperan sebagai sailor officer dan air men.
Kapal ini mempunyai kemampuan pertahanan diri yang terbatas jika dibandingkan dengan kapal cruiser modern, tetapi kapal ini memiliki 6 launcher misil anti-kapal permukaan-ke-permukaan Exocet 38, satu di bagian ujung depan superstruktur, yang lainnya di bagian samping. Kapal ii juga dilengkapi dengan dua meriam 100mm yang terpasang di bagian depan superstruktur. Untuk pertahanan jarak dekat, kapal ini dilengkapi dengan empat buah senapan mesin anti-pesawat 12.7mm.
Jeanne d’Arc mulai dibuat pada 1959 (sebagai “La Resolue”) dan diluncurkan pada 1961. Dia mulai dioperasikan pada 1964 dengan diganti nama menjadi Jeanne d'Arc, setelah dipensiunkannya kapal Cruiser Jeanne d’Arc yang dibuat pada 1930an. Dia mempunyai homeport di Brest, France. Dia menjadi kapal ketiga yang diberinama sesuai dengan pemimpin militer mitos Perancis
Specifications: Jeanne d'Arc (R 97)
Dimensions:
Length: 597ft (181.97m)
Beam: 79ft (24.08m)
Draught: 25ft (7.62m)
Performance:
Surface Speed: 26kts (30mph)
Submerged Speed: 0kts (0mph)
Range: (12,070km)
Structure:
Complement: 777
Displacement: 10,575tons
Power:
Engine(s): 4 x turbines producing 10,000hp each.
Weapons Suite:
6 x Exocet 38 surface-to-surface anti-ship missiles
2 x 100mm cannons (initially 4 turrets)
4 x 12.7mm anti-aircraft machine guns
Air Arm:
Up to ten aircraft that can include any of the following:
2 x Aerospatiale Puma Helicopters
2 x Aerospatiale Gazelle Helicopters
2 x Alouette III Helicopters
8 x Super Frelon Helicopters
Invincible Class Aircraft Carriers, United Kingdom
Invincible Class Aircraft Carriers, United Kingdom
Kapal induk pertama kelas HMS Invincible dibuat oleh Vickers Shipbuilding and Engineering (sekarang BAE Systems Marine) di Barrow-in-Furness. Kapal ini diresmikan pada 1980. Dua kapal induk saudaranya HMS Illustious dan HMS Ark Royal dibuat di Swan Hunter Shipbuilders di Wallsend, yang diresmikan pada 1982 dan 1985.
Setelah berakhirnya Perang Dingin, peran primer Kapal induk berbobot 20.600 ton ini dirubah dari kontrol laut menjadi maritime force projection (proyeksi kekuatan bahari), penyerangan maritime, maneuver littoral dan untuk komando dan kontrol operasi darat. Kapal induk ini sekarang mengangkut satu Tailored Air Group (TAG), yang terdiri dari pesawat Joint Force Harrier (JFH), serta Helikopter Sea King dan Merlin.
Kapal Induk Kelas Invincible ini mampu mengangkut 1.000 awak termasuk 350 awak udara dan 80 opsir, serta dapat ditambah dengan 500 orang mariner.
Kapal induk ini dipersenjatai dengan sebuah launcher kembar Sea Dart, yang dipasang di bagian depan kapal, dekat dengan ski ramp pada dek penerbangan. Akan tetapi, seluruh sistem misil di kapal induk ini dan kedua saudaranya telah dibuang untuk memperluas dek penerbangan, menambah kapasitas pesawat dan agar pesawat RAF Harrier GR.7/9 dapat lepas landas dari kapal ini. HMS Invincible selesai dikembangkan kembali pada Maret 2003. Sedangkan Illustrious pada November 2004 di Babcock’s Rosyth yard.
Pada Maret/April 2003, HMS Ark Royal digunakan untuk task force UK untuk mensupport Operation Iraqi Freedom. Di atasnya diangkut helikopter Merlin HMA1 dan Sea King ASaC Mk 7, operasi pertama untuk kedua helikopter ini.
HMS Invincible telah didekomisikan pada Agustus 2005, akan tetapi kapal ini masih beroperasi di bawah AL Inggris sampai 2010.
Sistem Komando
Sistem data pertempuran kapal induk ini adalah BAE Systems ADIMP dengan link komunikasi Link 10, Link 11 dan Link 14. Setelah dikembangkan kembali, HMS Invincible mempunyai sistem pertempuran yang setara dengan Illustrious dan Ark Royal, dengan konsol multi-fungsi dan display warna panel-datar. Sistem komunikasi satelit yang aman, Astrium (formerly Matra Marconi) SCOT, mempunyai kapasitas untuk mengatasi kecepatan data sampai 2Mb/dtk.
BAE Systems diupgrade setara dengan sistem data pertempuran milik Illustrious dan Ark Royal dengan link 16, kontrol peralatan perang anti-udara dan arah pesawat, dan sebuah kemampuan tracking IFF (Interrogation Friend or Foe) yang baru.
Meriam
Kapal Induk Invincible awalnya dipersenjatai dengan launcher kembar Sea Dart, yang kemudian dibuang. Kapal induk ini sekarang mempunyai tiga Thales Nederland (dulunya Signaal) Goalkeeper CIWS yang mempunyai kecepatan tembal 4.200 rounds per menit dengan jarak 1.500 meter.
Kapal ini juga dilengkapi dengan dua GAM-B01, meriam 20mm, dari Oerlikon-Contraves and BAE SYSTEMS, yang mempunyai jarak tembak 2km dan kecepatan tembak 1.000 rounds per menit.
Countermeasures
Kapal induk ini dilengkapi dengan sistem jamming Thales Defence Type 675(2) dan sebuah sistem pengukuran pendukung elektronik UAT(8) yang juga disuplai oleh Thales Defence (dulunya Racal).
Sistem decoy kapal ini adalah Royal Navy’s Outfit DLJ dengan Sea Gnat. Di sini terdapat delapan 130mm launcher six-barrel yang diproduksi oleh Hunting Engineering. Chemring and Pains Wessex memproduksi Sea Gnat chaff dan infra-red decoys.
Pesawat
Tailored Air Group (TAG) tersidiri dari sampai 24 pesawat yang termasuk di dalamnya sembilan kombinasi dari pesawat RAF/RN Joint Force Harrier GR7/GR9. Pesawat Royal Navy FA2 Sea Harrier telah ditarik dari operasi dari Maret 2004 dam skuadron terakhir dipensiunkan pada Maret 2006.
TAG termasuk campuran dari helikopter, tergantung perannya: Sea King ASaC Mk 7 helikopter peringatan awal serangan udara, Sea King dan Chinook helikopter pendukung dan Merlin HM.1 helikopter anti-kapal selam.
Landasan pada dek penerbangan sepanjang 170m dengan ski ramp 12 derajat. Di dalam dek hangar, pesawat terikat pada lantai dengan rantai pengaman dengan pengapit tension. Strachan and Henshaw dikontrak untuk memasang penggantian sistem pengangkat pesawat. Selex Sensors & Airborne Systems (sebelumnya Galileo Avionica) dikontrak untuk mensuplai radar SPN-720 untuk pendaratan pesawat Harrier GR9 pada Februari 2005. Sistem radar, sebuah sistem TACAN (Tactical Air Navigation) baru digunakan mulai April 2008.
Sensor
Radar kontrol oenembakan BAE Systems Type 909 G/H-band, yang mampu melakukan tracking target dan illuminasi untuk Misil Sea Dart, telah dibuang dan diganti dengan antena radar pencari permukaan BAE Systems Type 996 yang dipasang sangat tinggi pada menara di antara dua lobang asap.
Propulsi
Kapal induk ini dilengkapi dengan mesin COGAG (Combined Gas turbine And Gas turbine), yang terdiri dari empat mesin turbin gas Rolls-Royce Olympus TM3B yang menghasilkan tenaga 97.000 hp, dengan kecepatan 28 knots. Pada kecepatan ekonomis 19 knots, jarak tempuh kapal ini adalah 7.000 mil.
Project 1143 Krechyet
Project 1143 Krechyet
Kiev class
Kiev class
Kapal induk kelas Krechyet sepanjang 273 meter mensuport kapal selam misil strategis, kapal permukaan dan pesawat naval milik Rusia. Untuk memenuhi sistem klasifikasi kapal baru dari AL, kapal-kapal kelas ini dikategorikan sebagai heavy aircraft carrying cruisers. Kapal kelas Krechyet mampu untuk menghadapi peperangan kapal permukaan, kapal selam dan anti-udara. Dengan sebuah dek penerbangan seluas 14.700 meter persegi, kabel penanggkap pendaratan pesawat, dan sebuah haluan ski-jump, airwing kapal induk terdiri dari 14 interseptor vertical launched Yak-41M (Freestyle), 8 pesawat tempur Yak 38 (Forger), 10 Ka-27 PLO (Helix), 2 helikopter SAR Ka-27 PS (Helix) dan 4 helikopter Ka-27 RLD (Helix). Dua elevator starboard mengangkat pesawat dari dek hangar ke dek penerbangan. Dilengkapi dengan sistem misil anti-kapal Bazalt, kapal induk jenis ini mempunyai lancher misil permukaan-ke-permukaan. Sistem pertahanan udara jenis kapal induk Krechyet terdiri dari 24 launcher misil vertikal Klinok dan 192 misil anti-udara.
Kapal-kapal Proyek 1143 dibuat di Chernomorsky Plant. Tiap kapal mempunyai beberapa aransemen berbeda. Unit kedua, yang diluncurkan dengan nama Minsk, kapasitas pesawat ditingkatkan 50%, sebuah perubahan aransemen pada dek hangar pesawat. Selama proses pengembangan, dek penerbangan dibuat elingkar dan deflektor angina dipasang di depan. Unit ketiga dan keempat didesain untuk membawa pesawat generasi baru seperti pesawat VTOL supersonic Yak-36P (Yak-141) (dibatalkan) dan helicopter Ka-27, sebagai tambahan untuk pesawat Yak-38 dan helikopter Ka-25.
Unit keempat hasil proyek ini, Baku (yang akhirnya dirubah namanya menjadi Admiral Gorshkov, kadang-kadang dianggap berbeda kelas dengan unit-unit yang lain. Pengembangannya terdiri dari radar array terfase, instalasi peperangan elektronik ekstensif, dan ruangan komando dan kontrol yang diperluas. Dek penerbangan diperpanjang ke depan 5 meter melebihi tiga unit sebelumnya. Modifikasi lain termasuk tambahan 4 launcher SS-N-12 SLCM (total menjadi 12), penghilangan launcher SUW-N-1 untuk roket balistik anti-kapal/anti-kapal selam FRAS nuklir dan penghilangan misil permukaan-ke-udara SA-N-3 dan 10 pipa torpedo 21-inch. Kapal induk ini dilengkapi dengan sebuah sistem peperangan anti-kapal selam terintegrasi Udav-1 dengan 60 roket anti-kapal selam.
Negosiasi antara Rusia dan India dimulai pada 1994 untuk penjualan Admiral Gorshkov yang telah dinonaktifkan sejak 1991. Pada januari 1999 kesepakatan diperoleh untuk penjualan tersebut. Admiral Gorshkov dilaporkan akan dimodifikasi secara penuh dengan biaya $500-650 juta untuk dapat mengangkut pesawat konvensional seperti Su-27K Flanker-D dan MiG-29K Fulcrum-D. Modifikasi ini juga termasuk penambahan haluan lereng ski-jump take-off , dan pembongkaran beberapa launcher misil untuk memperluas lereng tersebut. Modifikasi ini dilakukan di Severodvinsk.
Specifications
Designer: Nevskoye Planning and Design Bureau
Builder: Chernomorsky [Nikolayev South]
Displacement (tons): 36,000 tons standard; 38,000 tons standard [Gorshkov]; 43,000-43,500 tons full load; 45,000-45,500 tons full load [Gorshkov]
Speed (kts): 32 knots
Dimensions (m): 249.5-257.0 meters long waterline; 273.0-274.0 meters long overall; 32.6-32.7 meters waterline beam; 3.0 meters flight deck width; 9.5 meters draft standard; 12.0 meters draft mean full load
Propulsion: 8 turbopressurized boilers; 4 steam turbines; 200,000 shp; 4 shafts
Crew: 1,200-1,600 (including air group)
Armament:
Missiles:
KIEV, MINSK 2 SA-N-3 Goblet twin launchers; 2 SA-N-4 Gecko twin launchers; 8 SS-N-12 Sandbox tubes
NOVOROSSIYSK 2 SA-N-3 Goblet twin launchers; 12 SA-N-9 8-cell vertical launchers; 8 SS-N-12 Sandbox tubes
GORSHKOV 24 SA-N-9 8-cell vertical launchers;12 SS-N-12 Sandbox
Guns:
KIEV, MINSK, and NOVOROSSIYSK 4 76.2-mm/59-cal AA (2 twin); 8 30-mm/65-cal AK-630 close-in (8 multi-barrel)
GORSHKOV 2 100-mm/70-cal DP (2 single); 8 30-mm/65-cal AK-630 close-in (8 multi-barrel)
Torpedoes: 10 21-in (533-mm) torpedo tubes
Aircraft: 12 or 13 Yak-38 Forger VSTOL; 14 to 17 Ka-25 Hormone or Ka-27/29 Helix
Tidak ada komentar:
Posting Komentar